-->

Masjid Al-Furqon, Mesjid kubah Permen di Bandara Soetta

mesjid Al-Furqon nampak dari depan
Bis Damri menuju Bogor saat itu melaju sangat cepet menyelusuri jalan keluar dari  Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang. Di sisi sebelah kanan dari kejauhan terlihat kubah yang cukup unik, sekilas berbentuk permen lollipop, dan rasanya bentuknya kubahnya mirip dengan kubah salah satu landmark di Rusia. Kedatangan keduanya di Soetta, saya mencoba menyempatkan diri mampir ke masjid tersebut yang bernama masjid Al-Furqon.

Mesjid Al-Furqon terletak di dalam komplek Bandara Soetta, tepatnya dibelakang terminal Kargo. Untuk menuju kesini  kalian tinggal menuju ke bandara Soetta bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum seperti Bis Damri maupun bis-bis yang berintegrasi ke bandara Soetta. Bis-bis tersebut mudah sekali ditemukan di terminal-terminal (bis damri) seperti Kamoung Rambutan, Pasar Minggu, dan terminal lainnya. Jika kalian naik Bis coba minta turun di dekat terminal cargo atau dekat mesjid ini kepada supirnya atau alternatif lain yaitu tetap turun di terminal keberangkatan pesawat lalu sewa Ojek, Ojek Online atau angkutan umum dengan jurusan keluarn dari Soetta dan minta turun di dekat Gudang Kargo atau masjid Al-Furqon nanti setelah jalan kaki sedikit, akhirnya sampai di depan masjid Al-Furqon. 

Desainnya kubahnya mengingatkan pada kubah katerdal St. Basil di Rusia. Persis sama dari uliran warna-warninya yang bersatu pada puncak kubahnya, hanya saja pemilihan kembinasi warnanya berbeda. Menurut penuturan masyarakat yang bekerja di sekitar bandara, masjid ini terkenal dengan sebutan masjid permen atau masjid lolipop karena kubahnya yang menggoda sekali untuk dijilat-jilat XD. Jika dilihat keseluruhan gaya nampak di luarnya mirip sekali dengan gaya arsitektur masjid Eropa Timur yang garisnya agak tegas.

lekukan kubah dengan surat Yasin
Memasuki Masjid Al-Furqon lewat pintu belakang akan melewati sebuah taman dan kolam yang membawa nuansa sejuk dan asri lingkungan mesjid. Arsitektur masjid ini menawan sekali, tiang-tiang penyangga yang berada di teras masjid  hingga beberapa bagian dinding dipenuhi ukiran huruf kaligrafi dan sempat saya pikir mungkin itu adalah sebuah surat atau ayat suci yang ada dalam Al-Qur’an.  Menurut saya yang paling istimewa adalah lekukan kubah yang ada didalamnya terdapat tulisan surat Yasin.
ruang utama mesjid
Beberapa orang saya lihat sedang bersholat sunnah Dhuha di ruang utama, di teras halaman masjid ada yang sedang bersandar ditiang penyangga, ada yang tidur-tiduran bahkan ada yang sudah di alam mimpi. Teras mesjid ini cukup sejuk, angin semilir masuk dari luar mungkin melewati  taman dan kolam yang ada di halaman belakang membuat angin yang ada diluar berhembus masuk ke dalam teras masjid cukup sejuk dan mengantukkan.
arsitektur teras mesjid
arsitektur teras mesjid
Karena harus melanjutkan perjalanan pulang ke rumah, saya tidak lama disini dan hendak pulang ke rumah dan hendak buka puasa di rumah bersama keluarga. Ada satu mesjid lagi yang menarik di area bandara Soetta dengan bangunan arsitektur serba putih bernama Masjid Nurul Barkah yang letaknya di antara terminal 1 dan terminal 2. Lain waktu saat mendarat di bandara ini lagi akan diniatkan mampir ke mesjid ini
Related Posts

Masjid Al-Furqon, Mesjid kubah Permen di Bandara Soetta     Edit

mesjid Al-Furqon nampak dari depan
Bis Damri menuju Bogor saat itu melaju sangat cepet menyelusuri jalan keluar dari  Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang. Di sisi sebelah kanan dari kejauhan terlihat kubah yang cukup unik, sekilas berbentuk permen lollipop, dan rasanya bentuknya kubahnya mirip dengan kubah salah satu landmark di Rusia. Kedatangan keduanya di Soetta, saya mencoba menyempatkan diri mampir ke masjid tersebut yang bernama masjid Al-Furqon.

Mesjid Al-Furqon terletak di dalam komplek Bandara Soetta, tepatnya dibelakang terminal Kargo. Untuk menuju kesini  kalian tinggal menuju ke bandara Soetta bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum seperti Bis Damri maupun bis-bis yang berintegrasi ke bandara Soetta. Bis-bis tersebut mudah sekali ditemukan di terminal-terminal (bis damri) seperti Kamoung Rambutan, Pasar Minggu, dan terminal lainnya. Jika kalian naik Bis coba minta turun di dekat terminal cargo atau dekat mesjid ini kepada supirnya atau alternatif lain yaitu tetap turun di terminal keberangkatan pesawat lalu sewa Ojek, Ojek Online atau angkutan umum dengan jurusan keluarn dari Soetta dan minta turun di dekat Gudang Kargo atau masjid Al-Furqon nanti setelah jalan kaki sedikit, akhirnya sampai di depan masjid Al-Furqon. 

Desainnya kubahnya mengingatkan pada kubah katerdal St. Basil di Rusia. Persis sama dari uliran warna-warninya yang bersatu pada puncak kubahnya, hanya saja pemilihan kembinasi warnanya berbeda. Menurut penuturan masyarakat yang bekerja di sekitar bandara, masjid ini terkenal dengan sebutan masjid permen atau masjid lolipop karena kubahnya yang menggoda sekali untuk dijilat-jilat XD. Jika dilihat keseluruhan gaya nampak di luarnya mirip sekali dengan gaya arsitektur masjid Eropa Timur yang garisnya agak tegas.

lekukan kubah dengan surat Yasin
Memasuki Masjid Al-Furqon lewat pintu belakang akan melewati sebuah taman dan kolam yang membawa nuansa sejuk dan asri lingkungan mesjid. Arsitektur masjid ini menawan sekali, tiang-tiang penyangga yang berada di teras masjid  hingga beberapa bagian dinding dipenuhi ukiran huruf kaligrafi dan sempat saya pikir mungkin itu adalah sebuah surat atau ayat suci yang ada dalam Al-Qur’an.  Menurut saya yang paling istimewa adalah lekukan kubah yang ada didalamnya terdapat tulisan surat Yasin.
ruang utama mesjid
Beberapa orang saya lihat sedang bersholat sunnah Dhuha di ruang utama, di teras halaman masjid ada yang sedang bersandar ditiang penyangga, ada yang tidur-tiduran bahkan ada yang sudah di alam mimpi. Teras mesjid ini cukup sejuk, angin semilir masuk dari luar mungkin melewati  taman dan kolam yang ada di halaman belakang membuat angin yang ada diluar berhembus masuk ke dalam teras masjid cukup sejuk dan mengantukkan.
arsitektur teras mesjid
arsitektur teras mesjid
Karena harus melanjutkan perjalanan pulang ke rumah, saya tidak lama disini dan hendak pulang ke rumah dan hendak buka puasa di rumah bersama keluarga. Ada satu mesjid lagi yang menarik di area bandara Soetta dengan bangunan arsitektur serba putih bernama Masjid Nurul Barkah yang letaknya di antara terminal 1 dan terminal 2. Lain waktu saat mendarat di bandara ini lagi akan diniatkan mampir ke mesjid ini