-->

Serunya Keliling Jogja Seharian Menggunakan Mobil Rental Tanpa Sopir

Sunrise di Tugu Jogja
Yogyakarta emang tempat yang asik buat berlibur apalagi berlibur bersama keluarga. Jogja punya jenis wisata yang lengkap, dari wisata minat khusus(petualangan), wisata alam, wisata seni budaya, wisata peninggalan bersejarah, wisata kuliner dan lain-lainnya. Banyak dari wisata-wisata yang ada di Jogja cocok sekali untuk liburan keluarga sehingga saya memutuskan untuk membawa keluarga berlibur ke Jogja.

Wisata Jogja yang kami sekeluarga ingin kunjungi letaknya bukan di tengah kota Jogja sehingga kami membutuhkan persewaan mobil. Saya sendiri pernah tinggal di Jogja dan masih hafal jalan di wilayah Jogja, sehingga kami memutuskan untuk sewa mobil di Jogja yang tanpa sopir agar bisa menghemat sedikit biaya perjalanan kami selama di Jogja hehe. Harga rental mobil Jogja tanpa sopir kisarannya mulai dari Rp.300.000 hingga Rp.450.000 yang biasanya dengan harga segitu, mobil yang siap direntalkan adalah mobil jenis Avanza atau Innova. Saya mendengar di Traveloka ada jasa rental mobil yang bisa dipesan secara online dan harganya juga bersaing dengan jasa rental mobil lainnya di Jogja.

Seharian Kemana Aja di Jogja?
Kami memilih berwisata ke arah Kulonprogo, apalagi wisata daerah Kulonprogo tidak terlalu sering dikunjungi banyak wisatawan sehingga bisa lebih leluasa menikmati daerah wisata. Sebelum Berangkat kami sudah menyusun rute perjalanan biar perjalanannya lebih teratur dan efisien waktu.

1. Bukit Panguk Kediwung
Sebelum ke Kulonprogo kami menyempatkan diri untuk mencari Sunrise di daerah Dlingo yang disebut negeri atas awannya Bantul. Jika beruntung bisa bertemu dengan kabut yang berbentuk lautan seperti melihat lautan awan di atas gunung. Ada banyak tempat menikmati pagi di Dlingo, Kami memilih buat sunrise di Panguk Kediwung. Berangkat dari Jogja setelah Subuh, rutenya cukup gampang dan sesuai map di google sehingga kami tak khawatir kesasar walau berangkat pagi buta. Matahari terlihat belum terbit, cuaca cerah, namun pagi itu tak nampak bakal ada lautan kabut. Matahari sudah terbit, beberapa orang sudah terlihat mengantri dengan berbagai gaya fotonya. Setelah puas foto-foto berlatar matahari terbut di Spot Selfienya Panguk Kediwung, kami meluncur ke daerah Kulonprogo.

2. Geblek Pari
Suasana Geblek Pari, Kulonprogo
Setelah melihat matahari terbit di Putuk Kediwung, kami menuju Geblek Pari untuk sarapan. Geblek Pari ini adalah warung makan kecil yang menjajakan makanan khas pedesaan dengan view area persawahan dan terlihat pemandangan bukit Menorehnya Kulonprogo. Makanan yang dijajakan sederhana, Nasi putih atau merah dengan sayur lodeh tempe juga beberapa lauk pauk seperti tempe bacem, tempe goreng, ayam, ikan dan telur dadar. Mereka juga menjual makanan khas Kulon Progo yaitu Geblek. Penampilan Geblek sekilas seperti Cireng namun bahan dan cara membuatnya berbeda. Rasanya menyenangkan sekali, sarapan di Geblek Pari, sambil merasakan angin sepoi-sepoi pinggir sawah dan pemandangan pegunungan menoreh.

3. Air Terjun Kembangsoka
Main Air Di Kolam Alami Air Terjun Kembang Soka
Udah kenyang sarapan di Geblek Pari, lanjut mandi dan main air di Air Terjun. Apalagi di desa Girimulyo, Kulonprogo yang letaknya tidak jauh dengan Geblek Pari punya beberapa air terjun yang menarik. Kami sih memilih Air Terjun Kembang Soka yang tempatnya agak luas dan bisa leluasa bermain air. Perjalanan sekitar 30 menit dari Geblek Pari, kelok-kelok melewati jalan pegunungan menoreh yang terlihat dari warung makan tersebut. Tidak perlu khawatir nyasar karena lokasi yang ada di Googlemap valid atau jika ragu bisa tanya warga setempat.
Air terjun Kembangsoka itu jika dilihat dari atas adalah sungai kecil yang airnya berasal dari mata air bawah tanah. Dasar sungainya terlihat menarik karena berupa batuan gamping putih dengan dinding tebingnya malah berwarna agak kemerahan, sehingga jika dilihat air terjun ini seperti mempunyai banyak warna. Di dekat air terjunnya ada beberapa kolam alami yang dalamnya sekitar 1 meter. Di tempat tersebut menjadi tempat yang enak untuk main air dan berenang-renang. Kami beruntung karena datang, kondisi air terjun masih agak sepi sehingga kolam alami di sungai kembang soka terasa seperti milik kami sendiri ahaha.

4. Gunung Gajah
View Waduk Sermo dari Gunung Gajah
Tidak jauh dari Air Terjun Kembangsoka, ada objek wisata view pemandangan pegunungan yaitu Gunung Gajah. Dari depan gerbang masuk Air Terjun Kembangsoka menempuh perjalanan sekitar 10-15 menit saja sudah sampai di wisata Gunung Gajah tersebut. Gunung Gajah sendiri puncaknya tidak bisa didaki karena medannya ekstrim dan tidak ada jalan setapak menuju ke puncaknya. Namun ada spot gardu pandang di pinggir jalan yang mempunyai pemandangan bagus yaitu melihat Waduk Sermo dari ketinggian. Rasanya seperti melihat waduk sermo dari Kalibiru. Dari Gunung Gajah ini bisa melihat view laut pantai selatan juga jika kondisi langit tidak tertutup oleh kabut. Di Gunung Gajah yang kami lakukan hanya duduk di gazebo atau shelter yang disediakan oleh pengelolanya sekaligus memakan mie instan. Mie Instan terasa enak apalagi di sambil melihat view pegunungan dan waduk sermo dari ketinggian. Setelah puas di Gunung Gajah kami beranjak kembali ke Kota Jogja.

5. Sunset di Tugu Jogja



Setelah kembali dari Kulonprogo, kami sempat kembali ke penginapan, istirahat sebentar dan kembali pergi untuk menikmati Senja di Kota Jogja. Kami memilih Tugu Jogja karena Tugu Jogja adalah Landmarknya Kota Jogja. Sampai ada semboyan kalau belum foto di Tugu Jogja, belum sah ke Jogjanya. Di Tugu Jogja juga kami janjian kepada pemilik mobil untuk mengembalikannya.
Sisi timur Tugu Jogja menjadi area publik yang bisa digunakan pengunjung untuk duduk di pinggir jalan. Kami duduk di pinggir jalan tersebut memperhatikan kendaraan yang lalu lalang tiada habisnya, lebih banyak mengobrol tentang apa saja dampai akhirnya tidak terasa langit perlahan berwarna jingga. Saya segera menyiapkan dan memasang tripod kecil dan mengabadikan momen senja di Tugu Jogja dengan teknik Low Speed sehingga kendaraan yang melintas terlihat membentuk sebuah garis yang ciamik. Setelah senja, kami menunggu pemilik kendaraan datang dan mengembalikannya.

Memang Jogja tuh cocok banget buat jadi pilihan wisata keluarga apalagi kota ini punya harga yang terjangkau untuk menginap, makan sampai harga sewa mobil yang relatif terjangkau. Rasanya setelah ini bakal ada wisata keluarga ke Jogja lagi untuk melihat daerah lainnya.

Related Posts

Serunya Keliling Jogja Seharian Menggunakan Mobil Rental Tanpa Sopir     Edit

Sunrise di Tugu Jogja
Yogyakarta emang tempat yang asik buat berlibur apalagi berlibur bersama keluarga. Jogja punya jenis wisata yang lengkap, dari wisata minat khusus(petualangan), wisata alam, wisata seni budaya, wisata peninggalan bersejarah, wisata kuliner dan lain-lainnya. Banyak dari wisata-wisata yang ada di Jogja cocok sekali untuk liburan keluarga sehingga saya memutuskan untuk membawa keluarga berlibur ke Jogja.

Wisata Jogja yang kami sekeluarga ingin kunjungi letaknya bukan di tengah kota Jogja sehingga kami membutuhkan persewaan mobil. Saya sendiri pernah tinggal di Jogja dan masih hafal jalan di wilayah Jogja, sehingga kami memutuskan untuk sewa mobil di Jogja yang tanpa sopir agar bisa menghemat sedikit biaya perjalanan kami selama di Jogja hehe. Harga rental mobil Jogja tanpa sopir kisarannya mulai dari Rp.300.000 hingga Rp.450.000 yang biasanya dengan harga segitu, mobil yang siap direntalkan adalah mobil jenis Avanza atau Innova. Saya mendengar di Traveloka ada jasa rental mobil yang bisa dipesan secara online dan harganya juga bersaing dengan jasa rental mobil lainnya di Jogja.

Seharian Kemana Aja di Jogja?
Kami memilih berwisata ke arah Kulonprogo, apalagi wisata daerah Kulonprogo tidak terlalu sering dikunjungi banyak wisatawan sehingga bisa lebih leluasa menikmati daerah wisata. Sebelum Berangkat kami sudah menyusun rute perjalanan biar perjalanannya lebih teratur dan efisien waktu.

1. Bukit Panguk Kediwung
Sebelum ke Kulonprogo kami menyempatkan diri untuk mencari Sunrise di daerah Dlingo yang disebut negeri atas awannya Bantul. Jika beruntung bisa bertemu dengan kabut yang berbentuk lautan seperti melihat lautan awan di atas gunung. Ada banyak tempat menikmati pagi di Dlingo, Kami memilih buat sunrise di Panguk Kediwung. Berangkat dari Jogja setelah Subuh, rutenya cukup gampang dan sesuai map di google sehingga kami tak khawatir kesasar walau berangkat pagi buta. Matahari terlihat belum terbit, cuaca cerah, namun pagi itu tak nampak bakal ada lautan kabut. Matahari sudah terbit, beberapa orang sudah terlihat mengantri dengan berbagai gaya fotonya. Setelah puas foto-foto berlatar matahari terbut di Spot Selfienya Panguk Kediwung, kami meluncur ke daerah Kulonprogo.

2. Geblek Pari
Suasana Geblek Pari, Kulonprogo
Setelah melihat matahari terbit di Putuk Kediwung, kami menuju Geblek Pari untuk sarapan. Geblek Pari ini adalah warung makan kecil yang menjajakan makanan khas pedesaan dengan view area persawahan dan terlihat pemandangan bukit Menorehnya Kulonprogo. Makanan yang dijajakan sederhana, Nasi putih atau merah dengan sayur lodeh tempe juga beberapa lauk pauk seperti tempe bacem, tempe goreng, ayam, ikan dan telur dadar. Mereka juga menjual makanan khas Kulon Progo yaitu Geblek. Penampilan Geblek sekilas seperti Cireng namun bahan dan cara membuatnya berbeda. Rasanya menyenangkan sekali, sarapan di Geblek Pari, sambil merasakan angin sepoi-sepoi pinggir sawah dan pemandangan pegunungan menoreh.

3. Air Terjun Kembangsoka
Main Air Di Kolam Alami Air Terjun Kembang Soka
Udah kenyang sarapan di Geblek Pari, lanjut mandi dan main air di Air Terjun. Apalagi di desa Girimulyo, Kulonprogo yang letaknya tidak jauh dengan Geblek Pari punya beberapa air terjun yang menarik. Kami sih memilih Air Terjun Kembang Soka yang tempatnya agak luas dan bisa leluasa bermain air. Perjalanan sekitar 30 menit dari Geblek Pari, kelok-kelok melewati jalan pegunungan menoreh yang terlihat dari warung makan tersebut. Tidak perlu khawatir nyasar karena lokasi yang ada di Googlemap valid atau jika ragu bisa tanya warga setempat.
Air terjun Kembangsoka itu jika dilihat dari atas adalah sungai kecil yang airnya berasal dari mata air bawah tanah. Dasar sungainya terlihat menarik karena berupa batuan gamping putih dengan dinding tebingnya malah berwarna agak kemerahan, sehingga jika dilihat air terjun ini seperti mempunyai banyak warna. Di dekat air terjunnya ada beberapa kolam alami yang dalamnya sekitar 1 meter. Di tempat tersebut menjadi tempat yang enak untuk main air dan berenang-renang. Kami beruntung karena datang, kondisi air terjun masih agak sepi sehingga kolam alami di sungai kembang soka terasa seperti milik kami sendiri ahaha.

4. Gunung Gajah
View Waduk Sermo dari Gunung Gajah
Tidak jauh dari Air Terjun Kembangsoka, ada objek wisata view pemandangan pegunungan yaitu Gunung Gajah. Dari depan gerbang masuk Air Terjun Kembangsoka menempuh perjalanan sekitar 10-15 menit saja sudah sampai di wisata Gunung Gajah tersebut. Gunung Gajah sendiri puncaknya tidak bisa didaki karena medannya ekstrim dan tidak ada jalan setapak menuju ke puncaknya. Namun ada spot gardu pandang di pinggir jalan yang mempunyai pemandangan bagus yaitu melihat Waduk Sermo dari ketinggian. Rasanya seperti melihat waduk sermo dari Kalibiru. Dari Gunung Gajah ini bisa melihat view laut pantai selatan juga jika kondisi langit tidak tertutup oleh kabut. Di Gunung Gajah yang kami lakukan hanya duduk di gazebo atau shelter yang disediakan oleh pengelolanya sekaligus memakan mie instan. Mie Instan terasa enak apalagi di sambil melihat view pegunungan dan waduk sermo dari ketinggian. Setelah puas di Gunung Gajah kami beranjak kembali ke Kota Jogja.

5. Sunset di Tugu Jogja



Setelah kembali dari Kulonprogo, kami sempat kembali ke penginapan, istirahat sebentar dan kembali pergi untuk menikmati Senja di Kota Jogja. Kami memilih Tugu Jogja karena Tugu Jogja adalah Landmarknya Kota Jogja. Sampai ada semboyan kalau belum foto di Tugu Jogja, belum sah ke Jogjanya. Di Tugu Jogja juga kami janjian kepada pemilik mobil untuk mengembalikannya.
Sisi timur Tugu Jogja menjadi area publik yang bisa digunakan pengunjung untuk duduk di pinggir jalan. Kami duduk di pinggir jalan tersebut memperhatikan kendaraan yang lalu lalang tiada habisnya, lebih banyak mengobrol tentang apa saja dampai akhirnya tidak terasa langit perlahan berwarna jingga. Saya segera menyiapkan dan memasang tripod kecil dan mengabadikan momen senja di Tugu Jogja dengan teknik Low Speed sehingga kendaraan yang melintas terlihat membentuk sebuah garis yang ciamik. Setelah senja, kami menunggu pemilik kendaraan datang dan mengembalikannya.

Memang Jogja tuh cocok banget buat jadi pilihan wisata keluarga apalagi kota ini punya harga yang terjangkau untuk menginap, makan sampai harga sewa mobil yang relatif terjangkau. Rasanya setelah ini bakal ada wisata keluarga ke Jogja lagi untuk melihat daerah lainnya.