-->

Menikmati Suasana Sore Dan Senja Di Masjid Agung Jawa Tengah - Semarang

Suasana Sore di Masjid Agung Jawa Tengah
Udah lama pingin mampir sore-sore di Masjid Agung Jawa Tengah yang ada di Semarang. Masjid Agung Jawa Tengah ini memang terkenal sekali dengan arsitektur yang menawan dengan payung-payung yang dibuat mirip dengan yang ada di Masjid Nabawi Madinah.

Rencana saya ke Semarang ini mendadak banget, sepulang kerja langsung berangkat malam harinya dari Banyuwangi menggunakan kereta api mutiara timur malam dari stasiun banyuwangi kota menuju stasiun Surabaya gubeng dan sampai jam 4 pagi. Perjalanan berlanjut jam 6 pagi menggunakan Kereta Maharani dari Stasiun Surabaya Pasar Turi dan sampai ke Stasiun Semarang Tawang jam 10 siang. Cari penginapan dahulu lalu, istirahat, jalan-jalan sekitar Kota Lama Semarang lalu sorenya lanjut ke Masjid Agung Jawa Tengah ini untuk menikmati Senja sekaligus beribadah sholat magrib.

Rute Menuju Masjid Agung Jawa Tengah dari Pusat Kota Semarang
Masjid ini terletak tidak jauh dari pusat kota Semarang yaitu di jalan Gajah Raya, Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang Jawa Tengah. Kalian bisa menggunakan Bis Trans Semarang untuk menuju ke Masjid Agung Jawa Tengah ini. Jika kalian naik dari Stasiun Tawang ke Masjid Agung Jawa Tengah kalian bisa naik Bis Trans Semarang Koridor 7 turun di Halte Gajah Jalan Soekarno Hatta. Dari situ bisa lanjut jalan kaki atau bisa naik angkutan umum sebentar menuju Masjid Agung Jawa Tengah Tersebut. Paling gampang memang naik Ojek Online, taksi atau ojek pangkalan ya hehe.

Menara Al-Husna Masjid Agung Jawa Tengah
Sesampainya di Halaman Masjid Agung Jawa Tengah ini saya takjub, lokasinya sangat luas. Rimbunan pohon flamboyan meneduhkan area parker yang amat luas. Masjid ini sangat siap sekali menyambut kedatangan rombongan wisatawan dengan banyak bis sekalipun. Sebelum memasuki area masjid, saya tertarik menaiki menara Masjid Agung Jawa Tengah yang tingginya mencapai 99 meter, Namanya Al-Husna Tower. Dinamakan demikian karena melambangkan Asma Ul Husna yang juga berjumlah 99 buah. Ternyata menara hendak tutup istirahat, untung masih diperbolehkan naik ke lantai tertinggi di lantai 19, tidak bisa naik ke lantai 2 dan 3 yang merupakan Museum Sejarah Perkembangan Islam di Pulau Jawa dan Lantai 18 yaitu Resto Putar. Yah nanti di coba kapan-kapan kalau ada waktu ke Semarang lagi.

Sejarah Masjid Agung Jawa Tengah
Sambil antri lift Menara Al-Husna ini, saya membaca sejarah singkat dari Masjid Agung Jawa Tengah. Ternyata masjid ini merupakan masjid yang baru saja dibangun mulai tahun 2002 tepatnya pada hari Jum’at tanggal 6 September 2002 pada tanah seluas 10 Hektar. Akhirnya setelah 4 tahun Masjid ini selesai dan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 16 November 2006. Walau diresmikannya pada tanggal tersebut ternyata selama pembangunan telah dipakai untuk ibadah sholat Jum’at pertama kalinya pada tanggal 19 Maret 2004.

Teropong yang dapat di sewa di lantai teratas menara Al-Husna
Jika kalian ingin naik ke Menara Masjid Agung datanglah pada jam 08.00 hingga 21.00 dan hindari jam tutup istirahat pada waktu dzuhur dan magrib. Untuk masuk ke area menara kita diwajibkan membayar tiket masuk Rp. 7.500/orang saja. Dari puncak Menara Al-Husna kita bisa melihat pemandangan kota Semarang , Masjid Agung Jawa Tengah, pegunungan di selatan kota Semarang serta melihat jelas laut jawa di sebelah utara. Jika kita punya uang koin Rp 1.000 kita bisa menggunakan teropong untuk melihat jelas kejauhan entah melihat kearah laut,atau ke sebuah bangunan. Matahari mulai turun keperaduannya, menandakan menara akan tutup jam istirahat, saya turun dan siap-siap ke halaman utama atau teras utama Masjid Agung Jawa Tengah.
Pemandangan Masjid Agung Jawa Tengah dari Menara
Melihat foto orang, melihat langsung saya takjub sekali dengan arsitektur terasnya. Pilar-pilar ala timur tengah menopang pilar lengkungan setengah lingkarang yang tertuliskan huruf kaligrafi. Pilar gaya timur tengah dengan garis lengkung terlihat seperti gapura memasuki halaman masjid. Nuansa Masjid Nabawi terasa sekali dengan melihat payung-payungnya, lalu terbayang-bayang suatu saat bisa kesana. Katanya payung Masjid Agung Jawa Tengah ini akan terbuka saat hendak melaksanakan Sholat Jum’at, Sholat Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Kalau hari biasa seperti ini bangunan utama masjid tidak seramai hari jum’at dan hari raya sehingga pembukaan pilar payung tersebut belum diperlukan. Di sebelah barat pilar-pilar payung hanya ada bangunan utama dengan arsitektur bergaya Jawa Tengah dengan atap Tumpang da nada kubah ditengah-tengahnya.

Senja Menawan di Masjid Agung Jawa Tengah Semarang
Saya beruntung, kedatangan pertama kali ke Masjid ini mendapatkan sambutan dari langit berupa atraksi senja dengan warna yang menawan. Dinding dan Lantai Masjid ini seakan regfleksikan segala warna yang dipancarkan oleh langit. Hingga akhirnya Adzan Magrib berkumandang dari menara masjid ke segala penjuru kota Semarang.

Dalam keadaan ketidakpastian karna pandemi Covid 19 atau virus corona ini, saya rasa semua orang sudah merindukan sholat di masjid, apalagi sudah memasuki Bulan Ramadan dan nanti aka nada sholat hari raya Idul Fitri yang dinanti-nantikan oleh umat Islam. Doa saya sembari menulis ini agar semua bisa secepatnya kembali normal. Saya harap nanti Idul Adha saya bisa mengambil hari libur untuk sholat hari raya Masjid Agung Jawa Tengah ini.

Jaga kesehatannya ya teman-teman pembaca :)
Related Posts

Menikmati Suasana Sore Dan Senja Di Masjid Agung Jawa Tengah - Semarang     Edit

Suasana Sore di Masjid Agung Jawa Tengah
Udah lama pingin mampir sore-sore di Masjid Agung Jawa Tengah yang ada di Semarang. Masjid Agung Jawa Tengah ini memang terkenal sekali dengan arsitektur yang menawan dengan payung-payung yang dibuat mirip dengan yang ada di Masjid Nabawi Madinah.

Rencana saya ke Semarang ini mendadak banget, sepulang kerja langsung berangkat malam harinya dari Banyuwangi menggunakan kereta api mutiara timur malam dari stasiun banyuwangi kota menuju stasiun Surabaya gubeng dan sampai jam 4 pagi. Perjalanan berlanjut jam 6 pagi menggunakan Kereta Maharani dari Stasiun Surabaya Pasar Turi dan sampai ke Stasiun Semarang Tawang jam 10 siang. Cari penginapan dahulu lalu, istirahat, jalan-jalan sekitar Kota Lama Semarang lalu sorenya lanjut ke Masjid Agung Jawa Tengah ini untuk menikmati Senja sekaligus beribadah sholat magrib.

Rute Menuju Masjid Agung Jawa Tengah dari Pusat Kota Semarang
Masjid ini terletak tidak jauh dari pusat kota Semarang yaitu di jalan Gajah Raya, Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang Jawa Tengah. Kalian bisa menggunakan Bis Trans Semarang untuk menuju ke Masjid Agung Jawa Tengah ini. Jika kalian naik dari Stasiun Tawang ke Masjid Agung Jawa Tengah kalian bisa naik Bis Trans Semarang Koridor 7 turun di Halte Gajah Jalan Soekarno Hatta. Dari situ bisa lanjut jalan kaki atau bisa naik angkutan umum sebentar menuju Masjid Agung Jawa Tengah Tersebut. Paling gampang memang naik Ojek Online, taksi atau ojek pangkalan ya hehe.

Menara Al-Husna Masjid Agung Jawa Tengah
Sesampainya di Halaman Masjid Agung Jawa Tengah ini saya takjub, lokasinya sangat luas. Rimbunan pohon flamboyan meneduhkan area parker yang amat luas. Masjid ini sangat siap sekali menyambut kedatangan rombongan wisatawan dengan banyak bis sekalipun. Sebelum memasuki area masjid, saya tertarik menaiki menara Masjid Agung Jawa Tengah yang tingginya mencapai 99 meter, Namanya Al-Husna Tower. Dinamakan demikian karena melambangkan Asma Ul Husna yang juga berjumlah 99 buah. Ternyata menara hendak tutup istirahat, untung masih diperbolehkan naik ke lantai tertinggi di lantai 19, tidak bisa naik ke lantai 2 dan 3 yang merupakan Museum Sejarah Perkembangan Islam di Pulau Jawa dan Lantai 18 yaitu Resto Putar. Yah nanti di coba kapan-kapan kalau ada waktu ke Semarang lagi.

Sejarah Masjid Agung Jawa Tengah
Sambil antri lift Menara Al-Husna ini, saya membaca sejarah singkat dari Masjid Agung Jawa Tengah. Ternyata masjid ini merupakan masjid yang baru saja dibangun mulai tahun 2002 tepatnya pada hari Jum’at tanggal 6 September 2002 pada tanah seluas 10 Hektar. Akhirnya setelah 4 tahun Masjid ini selesai dan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 16 November 2006. Walau diresmikannya pada tanggal tersebut ternyata selama pembangunan telah dipakai untuk ibadah sholat Jum’at pertama kalinya pada tanggal 19 Maret 2004.

Teropong yang dapat di sewa di lantai teratas menara Al-Husna
Jika kalian ingin naik ke Menara Masjid Agung datanglah pada jam 08.00 hingga 21.00 dan hindari jam tutup istirahat pada waktu dzuhur dan magrib. Untuk masuk ke area menara kita diwajibkan membayar tiket masuk Rp. 7.500/orang saja. Dari puncak Menara Al-Husna kita bisa melihat pemandangan kota Semarang , Masjid Agung Jawa Tengah, pegunungan di selatan kota Semarang serta melihat jelas laut jawa di sebelah utara. Jika kita punya uang koin Rp 1.000 kita bisa menggunakan teropong untuk melihat jelas kejauhan entah melihat kearah laut,atau ke sebuah bangunan. Matahari mulai turun keperaduannya, menandakan menara akan tutup jam istirahat, saya turun dan siap-siap ke halaman utama atau teras utama Masjid Agung Jawa Tengah.
Pemandangan Masjid Agung Jawa Tengah dari Menara
Melihat foto orang, melihat langsung saya takjub sekali dengan arsitektur terasnya. Pilar-pilar ala timur tengah menopang pilar lengkungan setengah lingkarang yang tertuliskan huruf kaligrafi. Pilar gaya timur tengah dengan garis lengkung terlihat seperti gapura memasuki halaman masjid. Nuansa Masjid Nabawi terasa sekali dengan melihat payung-payungnya, lalu terbayang-bayang suatu saat bisa kesana. Katanya payung Masjid Agung Jawa Tengah ini akan terbuka saat hendak melaksanakan Sholat Jum’at, Sholat Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Kalau hari biasa seperti ini bangunan utama masjid tidak seramai hari jum’at dan hari raya sehingga pembukaan pilar payung tersebut belum diperlukan. Di sebelah barat pilar-pilar payung hanya ada bangunan utama dengan arsitektur bergaya Jawa Tengah dengan atap Tumpang da nada kubah ditengah-tengahnya.

Senja Menawan di Masjid Agung Jawa Tengah Semarang
Saya beruntung, kedatangan pertama kali ke Masjid ini mendapatkan sambutan dari langit berupa atraksi senja dengan warna yang menawan. Dinding dan Lantai Masjid ini seakan regfleksikan segala warna yang dipancarkan oleh langit. Hingga akhirnya Adzan Magrib berkumandang dari menara masjid ke segala penjuru kota Semarang.

Dalam keadaan ketidakpastian karna pandemi Covid 19 atau virus corona ini, saya rasa semua orang sudah merindukan sholat di masjid, apalagi sudah memasuki Bulan Ramadan dan nanti aka nada sholat hari raya Idul Fitri yang dinanti-nantikan oleh umat Islam. Doa saya sembari menulis ini agar semua bisa secepatnya kembali normal. Saya harap nanti Idul Adha saya bisa mengambil hari libur untuk sholat hari raya Masjid Agung Jawa Tengah ini.

Jaga kesehatannya ya teman-teman pembaca :)