Nuansa pagi daerah pegunungan memang tak bisa dipungkiri nikmatnya. Udara sejuk yang seolah-olah menyeruak masuk hingga ke dasar-dasar jiwa menimbulkan ketenangan batin dan menyegarkan ruang-ruang isi pikiran.
Jelajah kali ini saya tertarik berkunjung pagi-pagi ke Bukit Mondoleko yang berada di Desa Sragi, Kecamatan Songgon, Banyuwangi. Memang wilayah songgon ini mulai berkembang menawarkan wisata alam pegunungan seperti air terjun lider, temcor, telunjuk raung dan lain-lainnya dan tidak kalah juga wisata hutan pinus yang dikemas menarik juga wisata minat khusus untuk rafting di sungai. Bukit Mondoleko sendiri merupakan wisata yang menawarkan wisata hutan pinus dengan pemandangan panorama 5 gunung yang membentengi wilayah Bumi Blambangan Banyuwangi dari daerah sekitarnya yaitu Stubondo, Bondowoso dan Jember.
|
lapangan bola depan smp kosgoro |
Rute Menuju Bukit Mondoleko
Jika kalian dari Kota Banyuwangi, rute ke Bukit Mondoleko searah dengan rute menuju Hutan Pinus Songgon, Air Terjun Temcor-Telunjuk Raung. Rutenya dari Kota Banyuwangi ambil arah menuju Rogojampi – Memasuki Rogojampi ambil terus sampai perempatan Kantor Pos ambil ke kanan arah Songgon – Ikuti jalan tersebut sampai melewati pasar Songgon akan ada petunjuk jalan menuju ke Sragi – ikuti petunjuk jalan ke Sragi dan ikuti jalan tersebut – melewati pertigaan ke Pinus Songgon – lalu sampai di pertigaan Sragi ambil ke kiri dan kalian akan menemukan lapangan bola yang mempunyai tower sinyal (depan SMP Kosgoro Sragi) dengan petunjuk jalan menuju bukit Mondoleko. Ikuti saja petunjuk tersebut hingga sampai parkiran kendaraan. Jika kalian mengandalkan google map tandai saja SMP Kosgoro Sragi atau SD 1 Sragi karena lapangan bola bertower berada di dekat sekolah tersebut.
|
lapangan bola bertower sinyal (warna biru) |
|
rumah pohon |
|
goa di mondoleko |
Dari parkiran kendaraan ke puncak bukit Mondoleko harus jalan kaki selama kurang lebih 10 menit. Trackingnya pun menyenangkan akan melewati persawahan warga, menyebrangi sungai, dan melewati hutan pinus. Ditengah perjalanan terdapat rumah pohon yang berdiri di pohon randu (kapuk) yang cukup besar yang bisa dijadikan spot foto. Selain itu terdapat pula Goa. Goa tersebut dulunya digunakan sebagai tempat persembunyian para pejuang kita untuk melawan penjajahan jepang dan belanda. Kita tidak diperbolehkan masuk karena dikhawatirkan terjadi kejadian yang tidak diinginkan. Pengelola juga sudah memberi pagar sehingga pengunjung tidak dapat memasuki Goa tersebut. Menurut pengelola Goa ini berada persis di bawah puncak bukit Mondoleko berbentuk ruangan besar dan ada lorong-lorong kecil yang diyakini bisa tembus ke pantai Grajagan.
|
pos shelter dan musholla sebelum jalan naik ke puncak bukit mondoleko |
Udara sejuk pagi hari membuat perjalanan menanjak bukit Mondoleko menyelusuri hutan pinus tidak terlalu melelahkan. Di puncak bukit Mondoleko terdapat gardu pandang yang berbentuk dermaga, seperti halnya dermaga-dermaga pandang yang ada diatas bukit di kawasan Mangunan dan Dlingo, Yogyakarta. Dermaga ini dibuat agak menjorok ke arah jurang. Dari ujung dermaga pandang inilah kita bisa melihat pemandangan syadu yang melintang berupa barisan 5 (lima ) gunung yang membentengi daerah Bumi Blambangan Banyuwangi dari kabupaten Jember, Bondowoso dan Situbondo. Gunung-gunung tersebut bernama Raung – Suket– Kendil– meranti – Merapi. Sayangnya gunung Kawah Ijen tidak terlihat dari sini, namun berada di tengah antara gunung Meranti dan Merapi.
|
background gunung raung-suket-kendil |
|
gunung Raung-Suket |
|
Gunung Meranti- Merapi |
Puncak Bukit Mondoleko tidak hanya ada dermaga pandang, juga terdapat wahana asik seperti shelter yang cukup besar, bangku-bangku alami dari batang pohon, hammock, dan beberapa ayunan yang dihiasi kain warna-warni yang digantung. Rasanya seperti berada di negeri tertinggi di dunia, Nepal. Di dekat ayunan terdapat penjaja makanan ringan dan minumanyang merupakan milik kelompok pengelola bukit Mondoleko. Di sebelah pendopo kecil penjaja makanan tersebut terdapat sejenis pohon Beringin yang berdiri miring ke kanan, memiliki pagar dan sebuah kuburan. Kuburan tersebut diyakini adalah Seseorang yang dahulu membuka alas di daerah ini dan seiring berjalannya waktu menjadi sebuah perkampungan.
|
ayunan dan shelter di puncak bukit Mondoleko |
|
kelebihan muatan |
Fasilitas yang ada di Bukit Mondoleko sudah layak menjadi sarana wisata. sidah terdapat tenpat parkir yang mencukupi, warung penjaja makanan-minuman, fasilitas kamar mandi dan tempat ibadah serta gazebo yang bisa digunakan untuk bersantai. Terdapat juga camping ground, sayangnya saat saya sedang dalam proses pembuatan. Masalah dermaga pandang yang mempunyai kapasitas maksimal yaitu 5 orang masih belum ditaati, saat saya berkunjung dermaga pandang sudah berdiri lebih dari 5 orang. Harapannya pengunjung dan pengelola bisa saling menjaga keamanan dan keselamatan lokasi wisata terutama pada dermaga pandang dengan cara saling mengingatkan jika dermaga sudah melebihi kapasitas supaya tidak terjadi hal yang diinginkan.
|
menuju air terjun Telunjuk Raung |
Angin berhembus dari timur, menelisik ruang-ruang antar pucuk pinus, burung-burung kecil terlihat mulai berpindahan dari pohon satu ke pohon lainnya. Tersadar teh hangat dan sejumlah pisang goreng sudah tersantap habis. Saya bertolak dari bukit Mondoleko menuju Air Terjun Telunjuk Raung yang lokasinya tidak jauh dari Bukit Mondoleko.
Related Posts